Translate / Version :

Minggu, Mei 25, 2008

Menyikapi Kenaikan BBM

Menyikapi Kenaikan BBM

Saya minta maaf apabila didalam artikel ini ada pernyataan yang telah menyinggung perasaan. Percayalah..saya tidak bermaksud demikian. Saya juga hanya manusia biasa yang kebetulan mempunyai pendapat yang saya uneg-unegkan melalui blog saya ini.

Kenaikan BBM yang telah berlaku mulai 23 – 05 – 2008 telah menimbulkan banyak aksi penentangan baik dari kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum. Akan tetapi yang lebih mencolok adalah dari kalangan mahasiswa. Mereka menggelar aksi yang mereka klaim “Aksi Damai”. Betulkan itu? Kita tahu sendiri bahwa di beberapa media ada yang dikabarkan berakhir dengan ricuh / rusuh. Tapi saya tahu dan yakin, bahwa mahasiswa yang dewasa pasti tidak akan melakukan aksi itu, pasti itu tindakan provokator!!!
Dengan tidak bermaksud melecehkan atau tidak menghormati sesama mahasiswa, karena saya pun juga seorang mahasiswa. Saya mencoba untuk berpendapat tentang kenaikan BBM ini. Kalau saya dihadapkan dengan pertanyaan SETUJU ATAU TIDAK SETUJU. Maka sebelum saya menjawab, saya harus berpikir dan mencari sumber mengapa BBM itu harus naik?
Akhirnya saya sedikit menemukan apa jawaban untuk semua itu (Mengapa BBM harus naik). Salah satunya bersumber dari salah satu harian media cetak. Disitu disebutkan mengapa harus naik?
1.Harga Minyak Dunia yang terus naik
Seharga > $ 100 per barel dan semakin meningkat.
2.Subsidi BBM lebih banyak dinikmati oleh Orang Kaya
Data2 silahkan cari sendiri dan apakah adil kalau hanya orang kaya saja yang menikmati subsidi itu
3.Selisih Harga BBM Domestik dengan Negara tetangga terlalu tinggi
Sebetulnya ini nggak masalah kalau kita bias memproduksi minyak sendiri. Tapi kenyataannya??? Selama ini kita mengimpor minyak. Dengan harga beli yang sama dengan negara2 lain akan tetapi dengan harga jual yang berbeda dan terlalu rendah sehingga Negara mensubsidi harga.
4.Pengurangan Subsidi
Tahukah kalian. Bahwa Negara mensubsidi harga BBM sebelum naik sebesar Rp. 727,6 Milyar Per HARI!!!
Dan meskipun sudah naik (sekarang), subsidi Negara terhadap BBM masih Rp. 550 Milyar Per HARI!!
Dengan pengeluaran Negara hanya untuk subsidi BBM saja Sebesar itu perharinya.
APA KATA DUNIA??????

Dari sedikit kesimpulan diatas, maka apabila saya diberi pertanyaan apakah SETUJU atau TIDAK? Maka dengan mantap saya menjawab “SANGAT SETUJU!!!”
Rp. 550 milyar perhari itu bukan sedikit….daripada untuk subsidi BBM khan lebih baik untuk PENDIDIKAN.
Kenapa harus pendidikan?? Kita semua sudah tahu bahwa Negara kita mempunyai sumber daya alam yang sangat luar biasa kaya dan sangat melimpah!! Akan tetapi, hanya sedikit yang bisa kita kelola. Karena apa? Keterbatasan kemampuan mengolah dan memanfaatkan dari Sumber Daya Manusianya!!!
Salah satu contoh saja. Beberapa minggu yang lalu, di salah satu media cetak memberitakan bahwa di ACEH, telah ditemukan sebuah ladang minyak terbesar di Asia, bahkan termasuk 3 besar ladang minyak terbesar di dunia. Akan tetapi, kita tidak mempunyai peralatan dan SDM yang memadai untuk bisa mengelola dan memanfaatkan semuanya itu.
Seandainya saja kita punya, maka kita gak perlu lagi mengimpor BBM, bahkan kalo bisa malahkan kita mengekspor minyak. Amin.
Saya juga sebenarnya kurang setuju tentang pemberian sebagian subsidi BBM untuk program BLT. Apakah bangsa kita akan dijadikan bangsa peminta-minta?????? Secara tidak langsung, program BLT hanya akan menyengsarakan bangsa kita sendiri. Saya kuatir bangsa kita ini akan menjadi bangsa yang tidak mau bangkit alias MALAS!!! Seharusnya kalau ingin mengentas kemiskinan jangan begitu caranya. Semakin kita dimanja maka semakin malas kita untuk bangkit atau berpikir kreatif.
INDONESIA BANGKIT!!!!!

0 komentar: